KEAJAIBAN KATA KATA

Kata-kata lebih tajam dari sembilau, demikian pepatah menyebutkan. Betulkah demikian. . . ? Kenyataannya sih memang begitu. Kata yang menyakitkan,menghujam dan merobek hati, sakitnya di rasakan berbulan-bulan,bahkan sampai beberapa tahun. Tusukan pisau atu tamparan pipi di rasakan hanya beberapa waktu. Luka di tangan akibat irisan pisau sakitnya hanya beberapa saat, setelah di obati atau di jahit rasa sakitpun hilang. Seminggu dua minggu sudah terlupakan. Namun dengan tusukan kata-kata yang tajam menghujam hati, waduhuuh bertahun-tahun sulit di lupakan.
Kata-kata bias menimbulkan perkelahian,perpecahan,tawuran antar kampong, peperangan antar suku dan bangsa serta hal-hal lainya yang berakabat negative akibat penggunaan kata-kata yang tidak sesuai dengan tempatnya. Namun kata-kata yang sejuk,nyaman juga bias member pencerahan dan kesejukan hati. Kata-kata juga bisa memadamkan rasa amarah, perkelahian dan tawura antar pelajar, serta peperangan antar pelajar di sekolah lain.
Kata kata mengandung dua kekuatan, yaitu kekuatan positif dan kekuatan negatif. Kata kata yang mengandung kekuatan negatif dapat menghancurkan kehidupan seseorang, memporanporandakan suatu organisasi dan dan menghancurkan suatu bangsa maupun Negara. Sebaliknya kata kata yang mengandung kekuatan positif dapat memberi kekuatan, semangat dan kemenangan pada seseorang, organisasi maupun bangsa.
Kata kata yang mengandung kekuatan ajaib itu masuk ke dalam hati dan fikiran melalui telinga. Untuk mencapai kemenangan dan keberhasilan dalam hidup, kita harus pandai memilih dan menyaring kata kata yang masuk ke dalam hati dan fikiran. Jika dalam kehidupan sehari hari, kita lebih sering mendegarkan kata kata yang mengandung kekuatan negatif niscaya kita akan mengalami kehancuran. Sebaliknya jika kita banyak mendengarkan kata kata yang mengandung kekuatan positif, insya Allah kita akan mendapat kemenangan dan kesuksesan dalam hidup ini.
Sebagai contoh kata kata sanggup merubah keyakinan bahkan pada kekuatan diri sendiri. Ada sekelompok mahasiswa pernah mencoba pengaruh kata kata pada diri seseorang. Mereka sepakat menjadikan salah seorang temanya sebagai kelinci percobaan.
Dalam salah satu perjalanan menggunakan kapal laut, Amir sebut saja namanya demikian baru naik ke atas geladak, ia bertemu Rosa: “Mir ! kamu kok keliatanya kamu pucat, kamu sakit yaa?”. Amir terkejut, dan langsung menjawab: “Ah enggak kok, aku nggak sakit”. Ia terus berjalan bertemu dengan teman yang lain Syamsir: “Mir! Muka mu kok keliatannya pucat sekali, apa kamu sakit?” Amir mulai ragu: “Ah Enggak kok “ katanya dengan agak ragu. Ketika ia turun ke ruang di bawah dek, ia bertemu dengan temanya yang lain Mona: “Mir keliatannya kamu sakit yaa? Mukamu keliatan pucat, sebaiknya kamu istirahat saja jangan banyak jalan, nanti kamu mabuk”. Amir bertambah hilang keyakinan dirinya: “Eh gak tau yaa, mungki juga kali saya sakit”. Ia menurut saja ketika di tuntun ke kamar untuk tidurdan beristirahat. Ia mulai mulai merasakan perasaan yang tidak enak. Akhirnya ia tidak kelura kamar selama perjalanan, ia merasa sakit. Padahal sebenarnya ia TIDAK SAKIT. Dia hanya di kerjain teman temanya saja. Ia baru tahu setelah sampai di tempat tujuan dan teman yang lain menceritakan tentang hal itu.
Nah, dari penggalan cerita di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kata kata dapat mempengaruhi pola pikir kita, dan seluruh kinerja organ organ yang ada dalam tubuh kita. Amir yang semula tidak sakit, tiba tiba mendadak tidak enak badan karena pengaruh kata kata yang di ucapkan oleh teman temannya. Untuk itulah mulai saat ini kita lebih selektif kembali dalam memilah kata kata yang kita pergunakan, karena hal itu sangat berpengaruh terhadap diri sendiri maupun orang lain dalam meraih kesuksesan.

0 komentar:

Posting Komentar